Jakarta - Kalau dulu untuk membuat beras 
menjadi nasi kita harus merebusnya (menanak), kemudian dikukus lagi agar
 bagian bawahnya tidak hangus atau berkerak, sekarang cukup dengan alat 
penanak nasi elektronik (rice cooker) yang membuat proses menanak nasi lebih praktis dan cepat. Tinggal masukkan beras dan air, rice cooker
 akan mengubahnya menjadi nasi tanpa perlu mematikan atau mengecilkan 
api kompor. Begitu matang ada indikator yang menunjukannya. Praktis, plug and play.
Cara kerja produk ini sederhana saja, melalui pemanasan listrik dari 
bagian bawah yang disalurkan ke wadah beras dari bahan logam. Air yang 
panas dalam wadah akan melunakkan beras dan menjadikan nasi siap santap.
 Seperti umumnya produk berpemanas, rice cooker juga dilengkapi komponen thermostat yang akan memutus aliran listrik bila sudah terlalu panas untuk keamanan pengguna.
Selain rice cooker ada lagi produk untuk menghangatkan nasi,
 yaitu Magic Jar (merek yang kadung menjadi istilah generik untuk produk
 ini). Magic Jar bisa juga untuk memasak nasi, hanya prosesnya jadi 
lebih lama. Dalam perkembangannya, karena tidak praktis harus ada dua 
produk penanak dan penghangat, produk ini menjadi multifungsi. 
Penyebutannya pun macam-macam: magic com, rice jar, 
dan lain-lain. Ada juga yang menyebutnya 3 in 1 karena umumnya produk 
memiliki tiga fungsi: untuk memasak, menghangatkan, dan mengukus.
Overcook 
Dengan fungsi 3 in 1 itu kita tidak perlu lagi menggunakan wadah 
untuk menyimpan nasi yang sudah matang. Biarkan saja nasi di dalam rice cooker
 sehingga selalu dalam kondisi panas ketika dimakan. Yang menjadi 
masalah, kebanyakan kita salah dalam memperlakukan produk dengan 
membiarkannya menyala terus menerus. “Nasi jadi overcook karena
 dipanaskan terus menerus, gizinya jadi rusak selain juga boros 
listrik,” kata Yenny Kusuma, Promotional Manager PT Octa Utama, 
distributor 3 in 1 Rice Cooker Oxone.
Suhendri, Marketing PT Miyako Indonesia, produsen Magic Warmer Plus 
Miyako manambahkan, bagusnya nasi itu satu kali dimasak dan langsung 
habis. “Standarnya memang bisa 24 jam, tapi bagusnya kalau mau tetap 
segar itu enam jam. Kalau sudah lewat 24 jam itu aromanya juga sudah 
nggak segar, bahkan nasi bisa menguning,” jelasnya. Yenny menambahkan, 
untuk makan malam tidak masalah makan nasi yang sudah dingin. “Kalaupun 
mau panas kita bisa hangatkan dengan cara dikukus sebentar di dalam 
alatnya, jangan dinyalakan terus menerus,” ujarnya.
Kuning dan basi 
Masalah lain yang kerap terjadi pada rice cooker adalah nasi
 di dalamnya menjadi basi. Hal ini pun tidak lepas dari perlakuan kita 
terhadap produk yang hanya bisa memakai tanpa memperhatikan pemeliharaan
 dan perawatannya. Umumnya bagian bawah tutup rice cooker 
menebal, hasil dari uap menanak nasi yang kemudian berubah menjadi 
kerak. Bagian ini sebenarnya bisa dicopot dengan mudah untuk 
dibersihkan, tapi jarang dilakukan.
Jadi, bayangkan saja tiap kali memasak nasi, uap dari proses memasak itu menyatu dengan kerak di bagian dalam tutup rice cooker dan menetes kembali ke nasi dalam wadah di bawahnya. Belum lagi di pinggiran rice cooker
 setelah tutup dibuka, biasanya juga penuh dengan nasi kering yang kalau
 sudah menumpuk akan membuat penutupannya tidak sempurna. Akibatnya 
proses menanak nasi menjadi tidak optimal.
Hal-hal seperti itu bisa membuat nasi cepat basi selain voltase listrik kadang jadi naik-turun sehingga kinerja rice cooker terganggu. Jadi, bersihkan bagian bawah tutup dan pinggiran rice cooker yang penuh dengan nasi kering secara berkala. Perhatikan juga klem ujung tutup dengan body-nya yang kadang tertutup nasi, bersihkan bagian ini sehingga penutupannya sempurna dan tidak mengganjal (pastikan terkunci).
Untuk wadah nasi yang umumnya berbahan anti lengket, setelah 
digunakan rendam dengan air untuk lebih memudahkan nasi rontok saat 
dibersihkan. Tunggu wadah dingin terlebih dahulu baru direndam. Cuci 
dengan sabun secukupnya menggunakan spon lembut agar lapisan anti 
lengketnya tidak tergores. Ketika digunakan lagi pastikan bagian luar 
wadah kering. Jadi, ketika menyatu dengan bagian bawah rice cooker pemanasannya menjadi sempurna.
Rice cooker saat ini tersedia dalam kapasitas kecil sampai besar 
untuk penggunaan di restoran. Pilihan tinggal disesuaikan dengan jumlah 
penghuni rumah. Keluarga kecil dengan dua anak cukup gunakan produk 
berkapasitas 0,6 – 1 literan. Konsumsi listriknya jadi lebih kecil. 
Untuk penggunaan di rumah produk berkapasitas 1 literan umumnya energi 
listriknya sekitar 350 W untuk memasak dan 70-an W ketika menghangatkan.
 Harga rice cooker bervariasi tergantung merek dan kualitas. Harga 3 in 1
 Rice Cooker Oxone misalnya, Rp190 – 390 ribu dengan garansi dua tahun, 
Magic Warmer Plus Miyako Rp150 – 700 ribuan dengan garansi satu tahun.